GeoGRaFi MuTaKHiR (Versi R. Bintarto)
Untuk memastikan arah perkembangan konsep geografi masa kini atau geografi mutakhir adalah sesuatu hal yang tidak mudah. Seandainya dianggap bahwa konsep-konsep geografi yang terdahulu belum sempurna apakah berarti bahwa konsep geografi baru akan sesuai untuk diterapkan pada berbagai lingkungan geografi yang beraneka ragam coraknya dan berbeda-beda tingkat perkembangan budaya, ekonomi dan penguasaan teknologinya. Para ahli geografi Indonesia yang dalam kenyataanya dihadapkan pada kondisi lingkungan geografi yang beraneka ragam seharusnya mempunyai sifat yang dinamik di dalam menghadapi berbagai konsep geografi dan jangan terlalu mudah mengaitkan diri pada berbagai mazhab atau konsep yang dikembangkan dan diterima di tempat lain di luar Indonesia. Kita harus pandai memilih mana yang sesuai dengan keperluan pemecahan masalah kita. Kait mengaitnya satu disiplin dengan disiplin yang lain serta kait mengaitnya masalah yang satu dengan masalah yang lain mengharuskan geografi mutakhir tidak boleh memisahkan diri dari disiplin yang lain.
Seprti halnya juga terjadi pada disiplin ilmu yang lain, geografi mutakhir telah menggunakan statistik dan metode kuantitatif dalam penelitiannya bahkan telah pula digunakan komputer untuk menyimpan, mengolah dan menganalisis data. Hal ini sangat bermanfaat dalam menentukan batas suatu wilayah, menentukan gerakan penduduk, menentukan pola penyebaran fenomena geografi dan mencari kaitan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Suatu masalah yang besar telah timbul dalam geografi yaitu apakah aspek fisik dan sosial harus disatukan dalam geografi. Dari berbagai tulisan-tulisan mengenai geografi akhir-akhir ini konsep penyatuan (unifying concept) belum tampak meskipun analisa yang digunakan dalam geografi telah berkembang pesat. Sementara orang-orang berpendapat bahwa geografi akan menyimpang dari tujuannya apabila konsep penyatuan tidak terjadi.
Wrigley berpendapat bahwa geografi tidak boleh membatasi diri dalam menggunakan analisis untuk penelitiannya. Analisis apapun dapat digunakan asalkan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Selain itu, Wrigley berpendapat bahwa geografi adalah suatu disiplin yang berorientasi kepada masalah (problem oriented) dalam rangka interaksi antara manusia dengan lingkungannya.
Dikutip seluruhnya –dengan sedikit perubahan seperlunya– dari :
R. Bintarto dan S. Hadisumarno. 1991. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar
Silahkan Dikomentari...